Canggih, Baca Hasil Lab pun Bisa Lewat BlackBerry

Wednesday 3 July 2013

Advertisement

ads

Jakarta - Untuk menentukan penyakit yang diderita
pasien, agar lebih akurat para dokter menggunakan
darah, dahak, atau feses pasien yang akan diteliti di
laboratorium. Namun untuk mendapatkan hasil
laboratorium membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Tetapi sekarang ini telah ditemukan teknologi
laboratorium yang lebih efisien dengan cara
mempercepat proses pengelolaannya. "Sampel dari
unit pelayanan dikirim dengan menggunakan teknologi
Pneumatic Tube System (PTS) sehingga meminimalisir
tingkat kesalahan data seperti tertukar atau salah
diagnosa," ujar Ahdia Amini perwakilan dari PT
Indofarma Global Medika.

Hal ini diutarakan olehnya dalam acara Menuju Rumah
Sakit JCI Dengan Dukungan Layanan Laboratorium
Klinik Terpadu. Acara ini digelar pada Jumat,
(28/6/2013) di Intercontinental Mid Plaza Hotel, Jl
Sudirman, Jakarta.

Bukan hanya itu, dia juga mengatakan kelebihan dari
laboratorium terpadu ini adalah data dapat dihasilkan
dalam bentuk digital. "Data akan keluar otomatis
dalam bentuk digital dan tidak memakan waktu yang
lama. Selain itu karena hasilnya dalam bentuk digital,
data bisa langsung dibaca dokter melalui smartphone
seperti BlackBerry," terangnya.

Dr dr Ina S.Timan, Sp.PK pun turut menambahkan
bahwa dengan automasi mesin ini data dapat dihasilkan
kurang dari 2 jam. "Ada tes-tes khusus itu dibatasi
sebelum 2 jam harus sudah keluar. Jadi, begitu dokter
lab bilang boleh keluar hasilnya, 1 detik kemudian
sudah bisa dibaca di ruangan," kata dr Ina.

Dr Ina menuturkan walaupun penyakitnya sama-
sama anemia, tapi tidak bisa langsung disamakan
obatnya. "Bisa saja yang satu penyebabnya kurang
vitamin b, yang lain mungkin kurang darah jadi tidak
asal diagnosa," pungkasnya.

Laboratorium yang bekerja dengan sistem terpadu ini,
menurut dr Ina, dikelola oleh sekitar 60 tenaga IT
dan bisa menghasilkan data untuk maksimal 3.500
pasien per hari. Nah, laboratorium ini telah
beroperasi di beberapa rumah sakit di Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah RSUP Nasional dr Cipto
Mangunkusumo Jakarta, RSUP H. Adam Malik Medan,
RSUP dr Saiful Anwar Malang, RSUD dr Soetomo
Surabaya, RSUP dr Hasan Sadikin Bandung, RSUP dr M.
Hoesin Palembang, serta RSUD R. Syamsudin
Sukabumi.

Sumber: Erninta Afryani Sinulingga - @detikHealth

Advertisement

ads